Archive for Februari 2013
Karinding Attack
Salah satu band yang menggunakan karinding sebagai salah satu alat musiknya ada Karinding Attack ..
Sejarah Karinding Attack
Karinding Attack, juga dikenal sebagai Karat, adalah musik dunia band yang menggunakan semua instrumen bambu didirikan pada bulan Maret 2009 dengan 9 (sembilan) anggota pendiri. Para anggota pendiri yang dikenal secara nasional untuk kontribusi mereka dalam gerakan masyarakat underground '(Ujungberung Rebels) dan / atau anggota dari band metal, sebuah sesi pertemuan mingguan yang dijadwalkan untuk mengakomodasi orang-orang yang tertarik untuk belajar baik sejarah di balik instrumen dan cara bermain instrumen itu sendiri. Ruang publik di Bandung, mendukung kegiatan ini dengan menyediakan kelompok dengan tempat dijadwalkan untuk latihan.
Sembilan anggota pertama secara konsisten melatih diri dengan aturan tradisional - biasanya disebut pakem - dan setelah mereka menang pakem tersebut, eksplorasi lebih dalam sekering instrumen tradisional dengan musik modern sedang dilakukan segera. Dalam proses ini, personil Karinding Attack menemukan ritme mereka sendiri dan sudah berbagi jiwa yang sama saat bermain. Karinding Attack memutuskan bahwa sudah waktunya bagi mereka untuk bermain musik mereka sendiri dan itu waktu mereka mulai menulis dan merekam mereka sendiri.
Namun, dalam proses rekaman album pertama mereka, dua dari sembilan anggota pendiri kemudian mengundurkan diri, Karinding Attack harus beradaptasi dengan situasi ini dan mencari anggota baru. Pembentukan Karinding Attack saat ini didukung oleh Man Jasad (memimpin vokal, Karinding), Kimung (celempung indung, backing vokal), Mang Okid (tiup gong), Mang Zimbot (suling, backing vokal), Mang Hendra (celempung Anak, dukungan vokal), Mang Yuki (saluang), Mang Jawis (Karinding lead), Mang Papay (celempung renteng) dan Ki Amenk (memimpin Karinding).Semua anggota yang terlibat dalam proses produksi meskipun sebagian besar dari lirik yang ditulis oleh Kimung dan Man Jasad, menggunakan bahasa Sunda (bahasa tradisional Jawa Barat) dan Bahasa Indonesia. Terkait dengan latar belakang yang kuat dalam budaya logam, banyak lagu-lagu awal mereka memiliki pengaruh tebal punk dan logam, irama dan jumlah keran yang kuat, cepat, dan intens - membuat mereka dikenal sebagai pelopor genre bambu berat. Secara umum, lagu-lagu yang dihasilkan memberi gambaran yang jelas tentang Indonesia sosial-politik kondisi miskin dikombinasikan dengan peribahasa Sunda tua yang nyaris dilupakan.Album pertama mereka, Gerbang Kerajaan SERIGALA - Gerbang Kerajaan Serigala, dirilis selama Konser Solo di Closed Theater Dago Tea Huis Bandung pada Maret 2012 bersama-sama dengan perayaan tiga tahun tonggak kelompok. Keberhasilan album pertama mereka muncul dari liputan media dan memperluas basis penggemar, baik dalam lingkup nasional maupun internasional.Karinding Attack membawa sebuah misi pada setiap tahap yang mengingatkan generasi muda bangsa ini pentingnya revitalisasi warisan nenek moyang Indonesia. Sebuah dokumentasi lengkap dalam bentuk tulisan, foto, video dan audio sedang disusun oleh Kimung ke 'Jurnal Karat' yang dapat diakses untuk umum. Untuk konsistensi dan komitmen dalam Karinding regenerasi, melanggar paradigma negatif masyarakat terhadap komunitas underground, Serangan Karinding sedang diakui sebagai salah satu duta Sunda yang berhasil memberi dan mengembangkan pemahaman Sunda sosial-budaya di kalangan pemuda.
Sejarah Karinding Attack
Karinding Attack, juga dikenal sebagai Karat, adalah musik dunia band yang menggunakan semua instrumen bambu didirikan pada bulan Maret 2009 dengan 9 (sembilan) anggota pendiri. Para anggota pendiri yang dikenal secara nasional untuk kontribusi mereka dalam gerakan masyarakat underground '(Ujungberung Rebels) dan / atau anggota dari band metal, sebuah sesi pertemuan mingguan yang dijadwalkan untuk mengakomodasi orang-orang yang tertarik untuk belajar baik sejarah di balik instrumen dan cara bermain instrumen itu sendiri. Ruang publik di Bandung, mendukung kegiatan ini dengan menyediakan kelompok dengan tempat dijadwalkan untuk latihan.
Sembilan anggota pertama secara konsisten melatih diri dengan aturan tradisional - biasanya disebut pakem - dan setelah mereka menang pakem tersebut, eksplorasi lebih dalam sekering instrumen tradisional dengan musik modern sedang dilakukan segera. Dalam proses ini, personil Karinding Attack menemukan ritme mereka sendiri dan sudah berbagi jiwa yang sama saat bermain. Karinding Attack memutuskan bahwa sudah waktunya bagi mereka untuk bermain musik mereka sendiri dan itu waktu mereka mulai menulis dan merekam mereka sendiri.
Namun, dalam proses rekaman album pertama mereka, dua dari sembilan anggota pendiri kemudian mengundurkan diri, Karinding Attack harus beradaptasi dengan situasi ini dan mencari anggota baru. Pembentukan Karinding Attack saat ini didukung oleh Man Jasad (memimpin vokal, Karinding), Kimung (celempung indung, backing vokal), Mang Okid (tiup gong), Mang Zimbot (suling, backing vokal), Mang Hendra (celempung Anak, dukungan vokal), Mang Yuki (saluang), Mang Jawis (Karinding lead), Mang Papay (celempung renteng) dan Ki Amenk (memimpin Karinding).Semua anggota yang terlibat dalam proses produksi meskipun sebagian besar dari lirik yang ditulis oleh Kimung dan Man Jasad, menggunakan bahasa Sunda (bahasa tradisional Jawa Barat) dan Bahasa Indonesia. Terkait dengan latar belakang yang kuat dalam budaya logam, banyak lagu-lagu awal mereka memiliki pengaruh tebal punk dan logam, irama dan jumlah keran yang kuat, cepat, dan intens - membuat mereka dikenal sebagai pelopor genre bambu berat. Secara umum, lagu-lagu yang dihasilkan memberi gambaran yang jelas tentang Indonesia sosial-politik kondisi miskin dikombinasikan dengan peribahasa Sunda tua yang nyaris dilupakan.Album pertama mereka, Gerbang Kerajaan SERIGALA - Gerbang Kerajaan Serigala, dirilis selama Konser Solo di Closed Theater Dago Tea Huis Bandung pada Maret 2012 bersama-sama dengan perayaan tiga tahun tonggak kelompok. Keberhasilan album pertama mereka muncul dari liputan media dan memperluas basis penggemar, baik dalam lingkup nasional maupun internasional.Karinding Attack membawa sebuah misi pada setiap tahap yang mengingatkan generasi muda bangsa ini pentingnya revitalisasi warisan nenek moyang Indonesia. Sebuah dokumentasi lengkap dalam bentuk tulisan, foto, video dan audio sedang disusun oleh Kimung ke 'Jurnal Karat' yang dapat diakses untuk umum. Untuk konsistensi dan komitmen dalam Karinding regenerasi, melanggar paradigma negatif masyarakat terhadap komunitas underground, Serangan Karinding sedang diakui sebagai salah satu duta Sunda yang berhasil memberi dan mengembangkan pemahaman Sunda sosial-budaya di kalangan pemuda.
Sejarah Karinding
KARINDING MENGHAJAR JALANAN!
Karinding adalah waditra karuhun Sunda, terbuat dari pelepah
kawung atau bambu berukuran 20 x 1 cm yang dibuat menjadi tiga bagian,
yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada (disebut cecet ucing), bagian untuk digenggam, dan bagian panenggeul (pemukul). Jika bagian panenggeul
dipukul, maka bagian jarum akan bergetar dan ketika dirapatkan ke
rongga mulut, maka akan menghasilkan bunyi yang khas. Bunyi tersebut
bisa diatur tergantung bentuk rongga mulut, kedalaman resonansi, tutup
buka kerongkongan, atau hembusan dan tarikan napas. Tiga bagian ini
merefleksikan juga nilai ,oral dan ajaran yang terkandung dalam
karinding, yaitu yakin, sadar, sabar. Dipegang yang yakin, ditabuh yang sabar, dan jika sudah ada suara harus sadar jika itu bukan suara kita.Secara kebahasaan, karinding berasal dari kata ka dan rinding. Ka berarti sumber dan rinding berarti suara.
Jenis bahan dan jenis disain karinding menunjukan perbedaan usia,
tempat, jenis kelamin pemakai. Karinding yang menyerupai susuk sanggul
dibuat untuk perempuan, sedang yang laki-laki menggunakan pelapah kawung
dengan ukuran lebih pendek, agar bisa disimpan di tempat tembakau.
Bahan juga menunjukkan tempat pembuatan karinding. Di Priangan Timur,
misalnya, karinding menggunakan bahan bambu. Di kawasan lain di
Indonesia, karinding disebut juga rinding (Yogyakarta), genggong (Bali), dunga atau karindang (Kalimantan) atau alat sejenis dengan bahan baja bernama jawharp di kawasan Nepal dan Eropa dan chang di Cina dengan bahan kuningan. Selain ditabuh, karinding juga ada yang dimainkan dengan cara dicolek atau disintir.
Sepertinya karinding mulai muncul antara zaman pertanian dan zaman
perundagian. Alat music ini biasa dimainkan orang-orang sambil menunggui
sawah atau ladang di hutan atau di bukit-bukit, saling bersahutan
antara bukit yang satu dan bukit lainnya. Alat ini bukan cuma menjadi
pengusir sepi tapi juga berfungsi mengusir hama. Suara yang dihasilkan
oleh karinding ternyata menghasilkan gelombang low decibel yang menyakitkan hama sehingga mereka menjauhi ladang pertanian. Catatan tertua tentang karinding ada di naskah Pendakian Sri Ajnyana
yang diperkirakan ditulis abad ke-16. Dalam naskah itu dikisahkan
karinding disimpan di palang dada gedung keraton bidadari Puah Aci
Kuning di kahyangan. Berikut adalah cuplikan naskahnya,
Hurung subang di hulueun – Kacapi di kajuaran – Kari(n)ding dip
ago sanding – Giringsing di pagulingan – Deung ka(m)puh pamarungkutan
(Terjemahan : Giwang bercahaya di ujung kepala – Kecapi di dekat
tempat tidur – Karinding di pago sanding (palang dada) – Giringsing di
atas tempat tidur – Dan selimut)
Di kalangan rakyat umum, karinding adalah alat musik pertanian dan
alat ritual yang dimainkan dalam berbagai acara. Di kalangan para pemuda
Tatar Sunda, karinding populer sebagai alat musik pergaulan. Di Banten,
karinding dimainkan sebagai alat musik permainan anak-anak. Jejak
karinding yang lebih kentara justru datang dari Tasikmalaya. Kisah
Kalamanda dan Sekarwangi yang bersatu berkat karinding dan diyakini
sebagai cerita rakyat asal mula karinding dibuat di Cineam, atau kisah
si playboy Ki Slenting di Cineam yang berakhir tragis, memperkuat
karinding sebagai seni pergaulan. Cineam sebagai salah satu pusat seni
karinding diperkuat dengan keberadaan Sekar Komara Sunda pimpinan Bah
Oyon Naroharjo dan Bah Karna yang telah mengeksplorasi karinding sejak
tahun 1950an.
Pusat karinding lainnya tentu saja Parakan Muncang. Di sini,
karinding dimainkan dalam hajat-hajat hidup orang banyak, seperti hajat
lembur, hajar buruan, hajat ketika gerhana, hajat caang bulan, atau
sekedar permainan musik. Sosok sentral karinding Parakan Muncang masa
kini tentu saja adalah Bah Olot. Namun, ungkap Bah Olot, karinding sudah
ramai di parakan Muncang sejak zaman bapaknya Bah Entang, dan bahkan
kakeknya, Bah Maja. Keluarga Bah Olot memang sejak pembukaan Parakan
Muncang dikenal sebagai pengrajin alat-alat bambu dan karinding.
Agaknya, dari Parakan Muncang, kesenian ini terus berkembang ke Gunung
Manglayang dan Ujungberung dengan adanya kesaksian warga Gunung
Manglayang yang sudah berusia 80an tahun, yang menyebutkan jika
karinding dan celempung di Gunung Manglayang adalah sering dijadikan
musik pengiring latihan pencak silat semasa ia kanak-kanak.
Tahun 1990an, karinding mulai meruyak ke permukaan. Sejak
eksplorasinya oleh musisi-musisi Indonesia karinding terus dimainkan
bersama musik-musik yang lebih populer. Nama-nama besar dalam dunia
musik seperti Chrisye dan Harry Roesli pernah memasukan suara karinding
dalam lagu-lagu yang mereka mainkan. Karinding juga mulai banyak
diteliliti oleh para akademisi, termasuk endokumentasian karinding
Cineam antara tahun 1999 hingga 2001 oleh Kabumi UPI pimpinan Ginanjar
Saribanon, kolaborasi Sekar Komara Sunda dengan Kabumi tahun 2002,
hingga penciptaan karinding double neck karya Bah Oyon.
Karinding juga mengalami beberapa pengembangan yang signifikan dengan
diciptakannya karinding bernada diatonis oleh Asep Nata. Upaya
pengenalan karinding kepada khalayak luas juga terus dilakukan oleh
Dodong Kodir, Yoyo, dan Opa Felix.
Pertengahan 2000an, perkembangan karinding terutama dikawal oleh Abah
Olot dari Parakan Muncang. karindng di kawasan ini semakin menemukan
bentuknya ketika berdiri kelompok musik Giri Kerenceng tahun 2005
pimpinan Bah Olot. Di beberapa titik di Kota Bandung, seni karinding
semakin menghangat saja. Dua di antara titik yang patut ditandai adalah
karinding di komunitas Maman Dago dan Komunitas Hong. Pada masa ini,
melalui murid Abah Olot, Mang Engkus dan Mang Utun, karinding mulai
dikenal dan dimainkan di komunitas musik metal Ujungberung Rebels.
Tahun 2008 musik karinding seperti mendapatkan momen kebangkitannya.
Disertai dengan bangkitnya kesadaran lokal di hampir seluruh dunia,
karinding tampil menjadi nilai kesadaran lokal baru di generasi muda
Sunda, terutama di kalangan musisi bawahtanah. Salah satu lokomotif
utama kebangkitan karinding tentu saja adalah Karinding Attack, kelompok
musik yang digawangi para pionir komunitas metal Ujungberung Rebels.
Dengan slogan dan manifestasi Sunda Underground Sunda Kiwari Nyanding
Bihari, karinding dikembangkan dengan sangat progresif oleh Karinding
Attack dan pada gilirannya menginspirasi kelompok-kelompok lainnya untuk
bersama-sama bangkit. Karinding pun menyebar di kawasan Sumedang,
Garut, Cicalengka, Rancaekek, Ujungberung, Bandung, Lembang, Ciwidey,
Subang, Cimahi, Batujajar, Cililin, Cianjur, Sukabumi, Bogor, Tangerang,
Bekasi, dan Karawang. Kini dalam berbagai pergelaran music metal di
seluruh Indonesia sudah tak asing lagi para pemuda metal di Sumatera,
Jawa, Kalimantan, atau Sulawesi yang tampak mengenakan iket Sunda dan
membawa-bawa kariniding.
Dua komitmen tak kalah penting yang dilakukan Karinding Attack adalah
digelarnya program pengajaran karinding Kelas Karinding atau Kekar dan
penulisan buku sejarah karinding. Kekar digarap oleh Hendra Attack di
Common Room dan Gedung Indonesia Menggugat, dan kini menyebar semakin
luas di berbagai seklah dan komunitas karinding. Sementara itu buku
sejarah karinding yang diterbitkan berjudul Jurnal Karat Ujungberung Rebels,
karya Kimung. Terbit tanggal 20 Oktober 2011, bisa dikatakan buku ini
adalah kisah sejarah karinding pertama yang pernah diterbitkan. Jurnal Karat
adalah jurnal harian Kimung dan segala yang ia lakukan bersama
Karinding Attack dalam rangka membangkitkan kembali seni karinding.
Untuk buku sejarah karinding yang lebih umum, Kimung juga sedang menulis
buku Sejarah Karinding Priangan yang akan diterbitkan segera.
Pembangunan basis perekonomian yang bervisi kesejahteraan para
pengrajin bambu juga adalah wacana yang sering digulirkan di Karinding
Attack, terutama oleh Okid Gugat. Okid yang mengelola distro Remains
Rottrevore serta label musik metal Rottrevore Records ini senantiasa
mengungkapkan bahwa maraknya percaloan di kalangan para pengrajin
setidaknya adalah hal yang menyebabkan kerajinan bambu di mayoritas
kawasan Jawa Barat cenderung mati suri. “Bayangkan, karinding dari
pengrajin paling dibeli dengan harga sekitar sepuluh sampai tiga puluh
ribu, para calo kemudian menjualnya dari harga lima puluh ribu sampai
seratus ribu. Sebetulnya itu sih hak para calo atau distributor mau jual
seratus ribu atau bahkan sampai dua juta juga. Masalahnya setelah
mereka mendapatkan keuntungan, masihkah mereka ingat pada nasib para
pengrajin?” Karenanya yang ia lakukan adalah merancang berbagai upaya
kesejahteraan pengrajin sekaligus membangun kebanggaan dalam diri
pengrajin dan memutus jalur percaloan dengan menghubungkan para
pengrajin langsung dengan dunia luar. Dalam atmosfer kehidupan yang
terjamin, ketersediaan karinding atau waditra-waditra lain di pasaran akan senantiasa siap sedia.
Karinding juga menjadi ranah penelitian yang eksotis bagi beberapa
kaum muda di ranah komunitas independen Bandung. yang berhasil dicatat
oleh Minor Books dan Bandung Oral History, setidaknya sudah ada beberapa
anak muda yang secara intens meneliti karinding. Dua di antaranya
adalah Dian AQ Maulana seorang mahasiswa sejarah Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI), juga tergabung dalam kelompok belajar sejarah lisan
Bandung Oral History (BOH), yang kini sedang menyusun skripsi bertema
karinding di Bandung dan sekitarnya dan Iyang juga dari BOH yang meriset
penulisan biografi Abah Olot dan Giri Kerenceng. Karinding juga menjadi
sarana eksplorasi kelompok atau komunitas mahasiswa seperti yang
dilakukan komunitas film United Record Pictures atau Under berbasis di
kampus Universitas Komputer Indonesia (Unikom) yang digawangi Kapten
Jeks dan Fajar Alamsyah, juga kelompok mahasiswa jurnalistik Fikom
Universitas Padjadjaran dengan radio dan televisi kampusnya. Tanggal 22
Juni 2010, United dengan sutradara Kapeten Jeks merampungkan syuting
video klip “Hampura Ma II” Karinding Attack. Ini bisa jadi adalah video
klip musik karinding pertama yang pernah dibuat di dunia.
Ini tentu adalah modal besar dalam membangun tatanan sosial dan
budaya yang lebih sadar akan identitas dirinya sendiri di percaturan
budaya global sehingga karakter dan metalitas individu yang terbangun
semakin kuat dan membumi demi terbangunan tata sosial yang lebih baik,
aktual, inklusif, serta integratif.
Penulis adalah pemain karinding.
sumber : karindingattack.com
Abah Olot Ingin Karinding Terdaftar di UNESCO
SAMPURASUN!!!
Siapa yang tak bangga jika warisan budaya Indonesia khususnya Jawa Barat diakui dunia. Setelah angklung, Karinding pun siap membuka mata dunia. Semangat Abah Olot dan seniman sunda lainnya menggiring mereka untuk mendaftarkan Karinding ke UNESCO. Dengan harapan Karinding bisa lebih memasyarakat.
"Harapannya lebih maju lagi. Karena keuntungannya juga buat kita bersama. Buat masyarakat dan pemerintah," ujar Abah olot kepada detikbandung.
Selama ini, Abah menilai pemerintah tak ada perhatian khusus terhadap perkembangan karinding.
"Perhatiannya ada, tapi mungkin hanya di hatinya saja. Terimakasih buat perhatiannya," sindir abah Olot.
Sebagai bukti keseriusan Abah dan seniman sunda lainnya, mereka mendaftarkan karinding sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO. Saat ini mereka sedang menunggu jawaban dari pihak UNESCO.
"Karinding tidak didaftarkan oleh pemerintah tapi oleh praktisi seni melalui Budi Dalton (sebagai seniman peduli karinding)," sebut Abah.
Meski demikian, Abah berharap karinding bisa lebih dulu dikenal di masyarakat Indonesia.
Siapa yang tak bangga jika warisan budaya Indonesia khususnya Jawa Barat diakui dunia. Setelah angklung, Karinding pun siap membuka mata dunia. Semangat Abah Olot dan seniman sunda lainnya menggiring mereka untuk mendaftarkan Karinding ke UNESCO. Dengan harapan Karinding bisa lebih memasyarakat.
"Harapannya lebih maju lagi. Karena keuntungannya juga buat kita bersama. Buat masyarakat dan pemerintah," ujar Abah olot kepada detikbandung.
Selama ini, Abah menilai pemerintah tak ada perhatian khusus terhadap perkembangan karinding.
"Perhatiannya ada, tapi mungkin hanya di hatinya saja. Terimakasih buat perhatiannya," sindir abah Olot.
Sebagai bukti keseriusan Abah dan seniman sunda lainnya, mereka mendaftarkan karinding sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO. Saat ini mereka sedang menunggu jawaban dari pihak UNESCO.
"Karinding tidak didaftarkan oleh pemerintah tapi oleh praktisi seni melalui Budi Dalton (sebagai seniman peduli karinding)," sebut Abah.
Meski demikian, Abah berharap karinding bisa lebih dulu dikenal di masyarakat Indonesia.
Sumber : detikbandung
Pelestari Karinding
SAMPURASUN!!!
Siapakah yang melestarikan karinding yang kabar nya sudah punah?
Siapakah yang melestarikan karinding yang kabar nya sudah punah?
Tak jauh dari perbatasan Kabupaten Bandung tepatnya di Kabupaten
Sumedang, seorang sosok sederhana belakangan populer di kalangan
komunitas musik metal Kota Bandung. Ia membawa misi mulia, yakni
melestarikan sebuah alat musik tradisional bernama karinding.
Kalo yang suka main karinding sih pasti tau dong siapa sih pencetus ada nya kesenian karinding. Adalah Endang Sugriwa atau yang akrab disapa Abah Olot. Pria kelahiran
Sumedang 18 April 48 tahun lalu ini merasa bertanggung jawab untuk
melestarikan Karinding, alat musik tradisional Sunda yang dikabarkan
punah.
Abah Olot |
Abah Olot memang lahir di keluarga yang melestarikan alat musik
karinding. Ayah Abah Olot adalah seorang pembuat karinding dan bisa
memainkan karinding. Ia pun rela meninggalkan pekerjaannya sebagai
perajin mebel kayu dan bambu di Cipacing, Kabupaten Bandung. Ia kemudian
memilih untuk menekuni warisan turun temurun keluarganya tersebut.
"Mulanya pada tahun 2004 Abah mau mencoba bikin karinding juga. Tapi
beliau (ayah Abah Olot-red) bilang sudah tidak bisa membuat lagi karena
sudah tua. Kemudian saya diwariskan ilmunya untuk membuat karinding ini.
Saya juga merasa mewariskan ini kepada anak-anak muda" tutur Abah Olot
kepada detikbandung.
Berbekal kemampuannya membuat dan memainkan karinding serta tekadnya untuk melestarikan warisan budaya leluhur Sunda, Abah Olot kemudian syiar ke Bandung dan pelosok-pelosok daerah di Jawa Barat. Kebetulan ia dipertemukan dengan Dadang Hermawan alias Mang Utun, seorang aktivis lingkungan hidup yang akhirnya membawa Abah Olot ke komunitas Ujungberung Rebel.
"Berkat dukungan anak-anak, sekarang karinding ini lebih berkembang dan lebih kuat. Jangan sampai kesenian tradisional ini dianggap punah," tegas Abah Olot.
Seperti yang ditulis oleh Kimung, salah satu personel Karinding Attack, karinding adalah waditra karuhun Sunda, terbuat dari pelepah kawung atau bambu berukuran 20 x 1 cm yang dibuat menjadi tiga bagian, yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada (disebut cecet ucing), bagian untuk digenggam, dan bagian panenggeul (pemukul). Jika bagian panenggeul dipukul, maka bagian jarum akan bergetar dan ketika dirapatkan ke rongga mulut.
Dari situlah bunyi tersebut dihasilkan. Namun bunyi yang akan dikeluarkan bisa diatur tergantung bentuk rongga mulut, kedalaman resonansi, tutup buka kerongkongan, atau hembusan dan tarikan napas.
Yuk belajar karinding!
Berbekal kemampuannya membuat dan memainkan karinding serta tekadnya untuk melestarikan warisan budaya leluhur Sunda, Abah Olot kemudian syiar ke Bandung dan pelosok-pelosok daerah di Jawa Barat. Kebetulan ia dipertemukan dengan Dadang Hermawan alias Mang Utun, seorang aktivis lingkungan hidup yang akhirnya membawa Abah Olot ke komunitas Ujungberung Rebel.
"Berkat dukungan anak-anak, sekarang karinding ini lebih berkembang dan lebih kuat. Jangan sampai kesenian tradisional ini dianggap punah," tegas Abah Olot.
Seperti yang ditulis oleh Kimung, salah satu personel Karinding Attack, karinding adalah waditra karuhun Sunda, terbuat dari pelepah kawung atau bambu berukuran 20 x 1 cm yang dibuat menjadi tiga bagian, yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada (disebut cecet ucing), bagian untuk digenggam, dan bagian panenggeul (pemukul). Jika bagian panenggeul dipukul, maka bagian jarum akan bergetar dan ketika dirapatkan ke rongga mulut.
Dari situlah bunyi tersebut dihasilkan. Namun bunyi yang akan dikeluarkan bisa diatur tergantung bentuk rongga mulut, kedalaman resonansi, tutup buka kerongkongan, atau hembusan dan tarikan napas.
Yuk belajar karinding!
Sumber : detikbandung
Artikel Tentang Karinding
Pengertian Karinding
Karinding merupakan salah satu alat musik tiup tradisional Sunda. Ada beberapa tempat yang biasa membuat karinding, seperti di lingkung Citamiang, Pasirmukti, (Tasikmalaya), Lewo Malangbong, (Garut), dan Cikalongkulon (Cianjur) yang dibuat dari pelepah kawung (enau). Di Limbangan dan Cililin karinding dibujat dari bambu, dan yang menggunakannya adalah para perempuan, dilihat dari bentuknya saperti tusuk biar mudah ditusukan di sanggul rambut.
Dann bahan enau kebanyakan dipakai oleh lelaki, bentuknya lebih pendek
biar bisa diselipkan dalam wadah rokok. Bentuk karinding ada tiga ruas.
Cara Memainkan
Karinding disimpan di bibir, terus tepuk bagian pemukulnya biar
tercipta resonansi suara. Karindng biasanya dimainkan secara solo atau
grup (2 sampai 5 orang). Seroang diantaranya disebut pengatur nada anu
pengatur ritem. Di daerah Ciawi, dulunya karinding dimainkan bersamaan takokak (alat musik bentuknya mirip daun).
Secara konvensional menurut penuturan Abah Olot nada atau pirigan
dalam memainkan karinding ada 4 jenis, yaitu: tonggeret, gogondangan,
rereogan, dan iring-iringan..
Fungsinya
Karinding yaitu alat buat mengusir hama di sawah. Suara yang dihasilkan dari getaran jarum karinding biasanya bersuara rendah low decible.
Suaranya dihasilkan dari gesekan pegangan karinding dan ujung jari yang
ditepuk-tepakkan. Suara yang keluar biasanya terdengar seperti suara wereng, belalang, jangkrik, burung, dan lain-lain. Yang jaman sekarang dikenal dengan istilah ultrasonik.
Biar betah di sawah, cara membunyikannya menggunakan mulut sehingga
resonansina menjadi musik. Sekarang karinding biasa digabungkan dengan
alat musik lainnya.
Sumber : Wikipedia
Cara Pasang Animasi Bergerak pada Blog
Melanjutkan postingan yang sebelumnya, pada postingan sebelumnya hanya ada Hamster Animasi bergerak nya. Nah pada postingan yang ini animasi bergeraknya ada lebih banyak. Gausah basa-basi angsung saja kita lihat..
Agan-agan pasti tahu kan cara memasang Gadget pada blog?? kalo tidak tahu klik disini
tinggal Copas aja gan ini code nya!!!
Agan-agan pasti tahu kan cara memasang Gadget pada blog?? kalo tidak tahu klik disini
1. Laba-laba bergerak mengikuti mouse
tinggal Copas aja gan ini code nya!!!
<a
href="http://zengbogel.blogspot.com/2011/11/cara-pasang-animasi-lucu-pada-blog.html"
target="_blank" title="mau pelihara laba-laba kaya
gini"></a><object type="application/x-shockwave-flash"
style="outline:none;"
data="http://hosting.gmodules.com/ig/gadgets/file/112581010116074801021/spider.swf?"
width="300" height="200"><param name="movie"
value="http://hosting.gmodules.com/ig/gadgets/file/112581010116074801021/spider.swf?"></param><param
name="AllowScriptAccess" value="always"></param><param
name="wmode" value="opaque"></param><param name="scale"
value="noscale"/><param name="salign"
value="tl"/></object><a
href="http://zengbogel.blogspot.com/2011/11/cara-pasang-animasi-lucu-pada-blog.html"
target="_blank" title="mau pelihara laba-laba kaya
gini"></a>
2. Memelihara Anjing HIdup Di Blog
langsung aja copas code dibawah!!!
<a
href="http://zengbogel.blogspot.com/2011/11/cara-pasang-animasi-lucu-pada-blog.html"
target="_blank" title="mau pelihara anjing kaya
gini"></a><object type="application/x-shockwave-flash"
style="outline:none;"
data="http://hosting.gmodules.com/ig/gadgets/file/102399522366632716596/dog.swf?"
width="300" height="225"><param name="movie"
value="http://hosting.gmodules.com/ig/gadgets/file/102399522366632716596/dog.swf?"></param><param
name="AllowScriptAccess" value="always"></param><param
name="wmode" value="opaque"></param><param name="bgcolor"
value="FFFFFF"/></object><a
href="http://zengbogel.blogspot.com/2011/11/cara-pasang-animasi-lucu-pada-blog.html"
target="_blank" title="mau pelihara anjing kaya gini"></a>
3. Animasi pinguin mengikuti arah mouse
tinggal copas lagi!!!
<a
href="http://zengbogel.blogspot.com/2011/11/cara-pasang-animasi-lucu-pada-blog.html"
target="_blank" title="mau pelihara pinguin mengikuti mouse kaya
gini"></a><object type="application/x-shockwave-flash"
style="outline:none;"
data="http://penguinsgadget.googlecode.com/svn/trunk/penguins.swf?"
width="300" height="200"><param name="movie"
value="http://penguinsgadget.googlecode.com/svn/trunk/penguins.swf?"></param><param
name="AllowScriptAccess" value="always"></param><param
name="wmode" value="opaque"></param><param name="scale"
value="noscale"/><param name="salign"
value="tl"/></object><a
href="http://zengbogel.blogspot.com/2011/11/cara-pasang-animasi-lucu-pada-blog.html"
target="_blank" title="mau pelihara pinguin mengikuti mouse kaya
gini"></a>
4. Bandul
<a
href="http://zengbogel.blogspot.com/2011/11/cara-pasang-animasi-lucu-pada-blog.html"
target="_blank" title="mau punya bola mengikuti mouse kaya
gini"></a><object type="application/x-shockwave-flash"
style="outline:none;"
data="http://hosting.gmodules.com/ig/gadgets/file/112581010116074801021/newtonsCradle.swf?"
width="300" height="225"><param name="movie"
value="http://hosting.gmodules.com/ig/gadgets/file/112581010116074801021/newtonsCradle.swf?"></param><param
name="AllowScriptAccess" value="always"></param><param
name="wmode" value="opaque"></param></object><a
href="http://zengbogel.blogspot.com/2011/11/cara-pasang-animasi-lucu-pada-blog.html"
target="_blank" title="mau punya bola mengikuti mouse kaya
gini"></a>
5. Kura-Kura
<a
href="http://zengbogel.blogspot.com/2011/11/cara-pasang-animasi-lucu-pada-blog.html"
target="_blank" title="mau pelihara kura-kura mengikuti mouse kaya
gini"></a><object type="application/x-shockwave-flash"
style="outline:none;"
data="http://hosting.gmodules.com/ig/gadgets/file/112581010116074801021/turtle.swf?"
width="300" height="200"><param name="movie"
value="http://hosting.gmodules.com/ig/gadgets/file/112581010116074801021/turtle.swf?"></param><param
name="AllowScriptAccess" value="always"></param><param
name="wmode" value="opaque"></param><param name="scale"
value="noscale"/><param name="salign"
value="tl"/></object><a
href="http://zengbogel.blogspot.com/2011/11/cara-pasang-animasi-lucu-pada-blog.html"
target="_blank" title="mau pelihara pinguin mengikuti mouse kaya
gini"></a>
Sekiaan silahkan dicoba!!!
terima kasih untuk http://zengbogel.blogspot.com